Select Page

Akmil, Kepala Departemen Sosial (Depsos) Kolonel Inf Efdal Nazra, S.I.P  bertindak selaku Ketua Penyelenggara Seminar Nasional dengan tema “Determinasi Desain Pendidikan dalam Perspektif  Pertahanan Negara di Era Revolusi Teknologi pada Aplikasi Penugasan Perwira Remaja“ bertempat di Gedung Lilly Rochli Akmil. Hadir dalam acara tersebut Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D. dari CHIBA University Tokyo Jepang,  sebagai   Narasumber  pertama, sebagai Narasumber kedua Brigjen TNI Dr. Budi  Pramono, S.I.P., M.M., M.A., dari Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia, Jakarta dan sebagai Narasumber ketiga yaitu Prof. Dr.  Slamet, P.H, M.A, M.Ed, MLHR, dari Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan sebagai moderator Naiza Rosalia, S.Sos, M.Si (Nezza Ghozali). Seminar nasional tersebut dihadiri oleh Para Pejabat Distribusi Akademi Militer, para peserta seminar juga  terdiri dari perwakilan para Taruna Akmil, AAL, AAU, Akpol sejumlah 278 orang, Tenaga Pendidik/Dosen 21 orang, Organik satuan Jajaran Kodam IV/Diponegoro yang dihadiri undangan sejumlah 14 orang, para Pengasuh Taruna Akmil, AAL, AAU, Akpol dan perwakilan Mahasiswa UMM, Untidar, UGM, UPN, Unnes, Undip beserta UKSW, sehingga jumlah  keseluruhan peserta Seminar Nasinal  berjumlah 375 orang. Selasa (18/06/2019)

Pada kesempatan tersebut Gubernur Akademi Militer menyampaikan, bahwa sebagai Center of Excellence berdasarkan tugas pokok dan visi Akademi Militer dengan tugas pokok untuk membentuk serta mempersiapkan para Taruna/Taruni agar menjadi Perwira TNI AD yang berkarakter, berwawasan kebangsaan, profesional dan dicintai rakyat. Atas dasar wacana tersebut, maka Akademi Militer melalui Departemen Sosial Akademi Militer, bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi, baik negeri maupun swasta di wilayah Jateng dan DIY bersama-sama mempunyai kepentingan terhadap dunia pendidikan, memprakarsai serta menyelenggarakan  acara Seminar Nasional tahun 2019 kali ini.

Adapun sudut pandang menurut Prof Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D.  dengan judul “Penguatan Pendidikan Dasar Sistem Pertahanan Di Era Revolusi Industri 4.0 Dan Society 5.0”, sementara Brigjen TNI DR. Budi Pramono, S.IP., M.M. memberikan pandangan dengan Judul “Paradigma Baru Keamanan Nasional dan Tantangan Mewujudkan Sistem Pertahanan Negara”,dan Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR, Ph.D., mengambil Judul “Pendidikan Akademi TNI di Era Revolusi Teknologi”.

Pada seminar nasional tersebut terdapat tiga harapan yang dapat disimpulkan dari penyampaian materi oleh para narasumber, sebagai berikut :

1)         Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D hanya satu harus mengembangkan sesuatu budaya yang memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki dunia luar sehingga dapat menjadi the _only one_di dunia global, atau dengan berbuat membantu orang lain untuk menemukan sesuatu yang baru dan dilakukan dalam setiap hari.

2)         Brigjen TNI DR. Budi Pramono, S.IP., M.M menyatakan ketahui dirimu, baca kemampuan dirimu dan baca kekuatan musuh sehingga memenangkan pertempuran tanpa korban dapat diaplikasikan baca envoironmentmu di hadapanmu, tentukan strategimu untuk menyikapi lingkungan yang ada, baca buku perang _clausewit , jika berkemampuan yang cukup saja harus ada sesuatu yang lebih dari yang lain, tantangan ke depan lebih berat, dalam setiap kegiatan jangan lupa berdoa karena doa memiliki kekuatan besar yang dapat membantu dalam setiap pengambilan keputusan.

3)         Prof. Slamet PH, MA., M.Ed., MA., MLHR., Ph.D .menyampaikan  jadi tentara yang realistik hebat, modern, logik.

Lemdik jangan menutup diri dari dunia luar, untuk mengembangkan kapabilitas dengan berusaha mendapatkan beragam informasi baik melalui Teknologi Informasi yang ada maupun buku yang terliterasi.

AUTENTIKASI

PENHUMAS AKMIL