Select Page

Akmil, Menerima kunjungan Menteri Pertahanan RI Bapak Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu pada hari Jum’at, 21 juni 2019. Menteri Pertahanan RI memasuki Kesatrian Akmil melalui pintu 1 mendapat jajar penghormatan, transit di Main Hall di terima Gubernur Akmil Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan pejabat Distribusi. Dilanjutkan ceramah pembekalan kepada Taruna/Taruni  Akmil yang berjumlah  1.041 terdiri dari 968 Taruna dan 73 Taruni di gedung Lily rochli Kesatrian Akademi Militer. Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Bapak Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Gubernur Akmil, Pejabat Distribusi Akademi Militer, Para Gumil dan Dosen serta Pengasuh, Taruna dan Taruna Akmil.  Jum’at (21/06/2019).
 
Gubenur Akademi Militer, Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam sambutannya mengatakan, bahwa kunjungan Menhan kali ini memiliki nilai yang sangat strategis, karena dengan adanya pengarahan yang sangat berharga dari Menhan RI dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi para Taruna/Taruni Akademi Militer ke arah yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Seperti diketahui bahwa Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) tanggal 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Jenjang karir dilalui selama periode 1974-1995 sebagai Komandan Peleton, Komandan Kompi, Kasi-2/Ops Yonif, Kasi-2/Ops Brigif Linud 17 Kostrad, Wadanyonif Linud 305/Kostrad, Kas Brigif Linud 17/Kostrad, Danyonif Linud 305/Kostrad dan Dan Brigif Linud 17/Kostrad.
Berbagai penugasan operasi militer diembannya seperti Opsgab Malindo di perbatasan Kalbar; Pasukan Penjaga Perdamaian Garuda XII (PBB) di Kamboja; Ops. Timtim, Kalbar, Irian dan Aceh.
Sebagian besar masa pengabdian beliau dihabiskan di daerah Operasi Militer yang dijalaninya selama 14 tahun tanpa terputus.   Oleh karena itu, praktis kenaikan pangkat sampai Kolonel terjadi di daerah operasi.
Beberapa hal menonjol dan penting yang perlu menjadi pelajaran berharga bagi para Taruna/Taruni Akademi Militer, bahwa dalam perjalanan karier Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Riyacudu, telah membentuk Ton Intai Tempur dan Raider, sehingga disebut sebagai Bapak Tontaipur dan Raider, karena mulai dari prakarsa, konsep latihan hingga disain brevet dilakukan sendiri oleh beliau. Hal menonjol lainnya adalah beliau  dua kali berhasil membebaskan Sandera Khmer Merah saat melaksanakan misi perdamaian PBB di Kamboja.
 

AUTENTIKASI

PENHUMAS AKMIL